Beranda | Artikel
Tidak Ada Bahu Untuk Bersandar, Masih Ada Bumi Untuk Bersujud
Selasa, 1 Juli 2014

Beberapa ulama ternyata dididik oleh seorang ibu yang janda (ditinggal suami)

sebut saja imam Syafi’i dan Rabiatur ra’yi (guru imam malik)

semua sudah tahu siapa yang hebat, dibalik kecerdasan imam syafi’i kecil dan lugu yang sudah hapal Al-Quran di usia kurang lebih 7 tahun dan semangat menuntut ilmu dari rabiatur ra’yi sejak kecil

kebanyakn wanita butuh laki-laki dan ingin segera menikah karena lebih butuh tempat bersandar, bermanja dan pembimbing

akan tetapi beberapa wanita justru lebih hebat tanpa laki-laki
karena mereka yakin
meskipun tidak ada bahu untuk bersandar
tidak ada pangkuan untuk menangis
tetapi masih ada bumi untuk bersujud
tempat sandaran yang lebih mulia

demikianlah seorang muslim, sebaiknya bersandar hanya kepada Allah yang paling utama dan dahulu
kemudian menjadi tempat bersandar bagi orang banyak (bermanfaat)
bukan seperti tiang kayu yang seharusnya menjadi tempat bersandar dan menopang,
akan tetapi ia malah menjadi kayu yang bersandar

كأنهم خشب مسندة

“Mereka ibarat (tiang) kayu yang bersandar “(Al Munafiqun: 4).

tips:
beberapa istri, kuat ketika ditinggal suami,
kuat menghadapi anak-anak yang rame
kuat menghadapi rumah tangga yang menyita pikiran

ketika suami pulang, jadi seolah2 ga kuat
nah, kalau mulai seperti ini dan suami sedang capek berat
bisa pura2 agak sakit dikit (tpi jangan bohong, misalnya pusing, dan bener memang pusing abis urusan dikantor)
dijamin istri kuat lagi… hehe

 

Demikian semoga bermanfaat

@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta

Penyusun:   Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

 

 


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/tidak-ada-bahu-untuk-bersandar-masih-ada-bumi-untuk-bersujud.html